Selasa, 03 September 2013

Produk Makanan dan Minuman, Kenaikan Harga Tak Terelakkan

Resep Makanan dan Minuman - Rencana pelaku usaha makanan dan minuman untuk menaikkan harga jual produk hingga 10 persen mulai awal September 2013 tidak bisa dihindari, seiring dengan pelemahan kurs Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terus berlanjut.
Sekretaris Jendral Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Franky Silalahi mengatakan penaikan harga ini terpaksa dilakukan karena hampir 80 persen penggunaan bahan baku dan kemasan berasal dari negara lain.

"Penaikan harga ini merupakan jalan terakhir yang akan kami tempuh. Mungkin awal September sudah baik antara 5 - 10 persen," kata Franky kepada Bisnis Indonesia.

Dia menambahkan penaikan harga ini mendesak dilakukan setelah sebelumnya pelaku usaha menunda penaikan harga saat kenaikan harga BBM Juli 2013 lalu.
Sebelumnya, untuk menyiasati pelembahan Rupiah ini para pengusaha menggunakan stok bahan baku pembelian lama saat berproduksi. Selain itu, ada juga yang berupaya dengan menyesuaikan volume kemasan menjadi lebih ekonomis.

Namun, stok bahan baku saat ini juga sudah menipis setelah digunakan untuk mememuhi permintaan saat Lebaran. Alhasil, mmereka sudah harus membeli bahan baku paling lambat pada pertengahan September di tengah kondisi melemahnya Rupiah.

Gapmmi mengimbau kepada pelaku usaha agar penaikan harga makanan dan minuman ini bisa dilakukan secara bertahap. Langkah ini bertujuan untuk menjaga tingkat daya beli masyarakat yang masih rendah sejak Lebaran tahun ini.

Franky menuturkan melemahnya daya beli masyrakat ini menyebabkan pendapatan pengusaha selama Lebaran berkurang karena hanya bisa menaikkan harga 5 - 100 persen. Lebaran tahun lalu harga bisa naik hingga 20 persen.

Menurutnya, pelemahan Rupiah ini menjadi permasalahan utama yang harus segera diselesaikan. Pihaknya berharap agar kebijakan pemerintah untuk menstabilkan rupiah bisa segera direalisasikan dan memberikan dampak positif.

Tahun ini, lanjutnya, sektor makanan dan minuman menghadapi beberapa permasalahan diantaranya daya beli masyarakat dan ketenagakerjaan. Pertumbuhan sektor ini diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2012 lalu.

"Tahun ini mungkin hanya tumbuh 5 persen setelah tahun lalu mampu naik 7 persen, " pungkasnya. Sumber Bisnis Indonesia, 27 Agustus 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rental Mobil Pekanbaru